Setiap tahunnya, beragam penemuan ilmiah diciptakan, mulai dari terobosan medis hingga penemuan planet baru di tata surya. Seluruh penemuan tersebut berkontribusi untuk memajukan pemahaman kita tentang dunia dan alam semesta.
Meski tak semua penemuan ilmiah menjadi terobosan mendasar, semuanya akan memiliki implikasi bagi masa depan kehidupan di Bumi -- entah itu baik atau buruk
Dari beberapa terobosan ilmiah tersebut, ada beberapa yang terdengar lebih mirip dengan film fiksi sains atau dikenal dengan sci-fi. Tak jarang beberapa di antaranya menjadi kontroversi.
Seperti dikutip dari The Richest, berikut lima penemuan ilmiah dalam sepuluh tahun terakhir yang paling membuat merinding.
1.
Kulit Manusia Dicetak Menggunakan Printer 3D
Mesin cetak (printer) 3D telah menjadi salah satu penemuan paling menarik perhatian. Alat tersebut dapat mencetak banyak hal, mulai dari hal-hal sederhana hingga bagian-bagian mesin.
Pada 2017, sebuah universitas di Spanyol melangkah lebih jauh dengan menciptakan bioprinter 3D yang bisa mencetak kulit manusiawi, lengkap dengan epidermis, dermis dan kolagen, serta meniru elastisitas kulit asli.
Meski berpotensi memiliki beberapa kegunaan yang sangat positif, seperti transplantasi kulit atau pengujian kosmetik, sejumlah orang masih belum dapat menerima gagasan tentang bagian manusia yang dibuat secara mekanis.
Video Populer:
- Jalan Tol Canggih, Menembus Gedung
- Manusia Berteleportasi, Menembus Kaca Sebuah Toko
- Kondisi Jalanan Ibu Kota Jakart Sepi Banget
2. Ada 1 Milyar Planet Mirip Bumi
Melalui teleskop luar angkasa Kepler, pada 2014 ilmuwan NASA memperkirakan terdapat 1 miliar planet mirip Bumi di Galaksi Bima Sakti. Planet mirip Bumi adalah planet yang berukuran serupa dengan jarak ke bintangn induknya sama dengan jarak dari Bumi ke Matahari.
Namun, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa planet-planet tersebut memiliki air atau atom yang dianggap perlu untuk kehidupan. Meski demikian, hal tersebut adalah satu penemuan yang dapat menambah minat manusia untuk mempelajari tentang misteri alam semesta.
3. Embrio dari Tiga Orang Tua
Terobosan ilmiah yang memungkinkan terciptanya sebuah embrio dari tiga induk dibuat pada tahun 2013. Dari pengembangan itu, seorang anak yang memiliki tiga orangtua lahir di AS pada tahun 2016.
Embrio tiga induk dapat digunakan untuk membantu wanita yang ingin hamil, namun khawatir akan menurunkan kondisi genetik tertentu pada anak-anak mereka.
Untuk menghindari hal tersebut, sel mitokondria sehat dari donor digunakan agar kondisi genetik tidak diteruskan, sekaligus menjaga informasi genetik dari kedua orang tua yang akan membuat anak mereka menjadi sehat.
Namun dari sisi etis, banyak pihak yang merasa tak nyaman dengan praktek tersebut. Selain itu, ada juga beberapa keraguan tentang keefektifan pengobatan itu dan belum ada yang mengetahui efek jangka panjang pada anak yang lahir dari hasil terapi ini.
4. Robot Ahli Bedah
Pada 2016, untuk pertama kalinya operasi dilakukan oleh robot. Hal tersebut membuka jalan bagi petugas medis di masa depan untuk menggantikan dokter manusia.
Meskipun operasi pertama oleh Smart Tissue Autonomous Robot (STAR) dilakukan ke seekor babi, teknologi tersebut telah dikembangkan untuk dapat bekerja pada manusia. Tujuannya untuk melakukan operasi lebih cepat dan akurat daripada yang saat dilakukan ahli bedah manusia.
Meski banyak orang masih ragu untuk ditangani oleh seorang robot, alat tersebut memainkan peran yang semakin penting dalam perawatan medis.
5. Mesin Kecil yang Disisipkan pada Manusia
Gagasan tentang mesin kecil yang bergerak di dalam tubuh manusia telah menjadi salah satu bahan favorit fiksi ilmiah selama bertahun-tahun. Namun pada 2015, sebuah tim peneliti dari San Diego mengumumkan bahwa mereka telah menciptakan nanoteknologi yang telah berhasil dimasukkan ke tikus.
Di masa depan, nanoteknologi itu diharapkan dapat dikembangkan menjadi alat yang dapat mengirimkan obat secara spesifik ke tubuh ke hewan atau manusia. tikus, dan yang dapat dikembangkan di dalamnya.
Mesin kecil yang dikembangkan dalam penelitian mereka hanya sebesar 20 mikrometer -- tidak lebih tebal dari rambut manusia. Meskipun alat mikroskopis tersebut dikembangkan untuk tujuan baik, namun ada pihak yang mengkhawatirkan bahwa alat tersebut akan digunakan untuk tujuan jahat.
0 comments:
Post a Comment