Inilah Senjata Canggih Masa Depan Yang Sedang Dikembangkan Rusia




Selama lebih dari seabad, pembuatan senjata sering berdasarkan pada prinsip ilmiah tradisional dan industri berat. Namun begitu, masyarakat modern telah mencapai titik penting di mana teknologi baru akan mengambil alih. Perang di masa depan akan menggunakan senjata yang berdasarkan prinsip ilmiah baru. Negara-negara besar, termasuk Rusia, sedang melakukan penelitian dan pengembangan untuk senjata ini.
Di bidang militer, teknologi laser sering digunakan untuk mencari lokasi, melacak goal, dan navigasi. Sekarang, penggunaannya untuk tempur hanya masalah waktu.

Beberapa waktu, artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan disebut-sebut menjadi pemusnah paling mengerikan di masa depan. Namun, robot yang memiliki digadang-gadang punya kemampuan 'melebihi' manusia itu, dikhawatirkan tak dapat dikendalikan.

Di samping AI, sejumlah negara-negara besar dunia, termasuk Rusia, tengah mengembangkan senjata yang menggunakan prinsip ilmiah baru yang lebih mungkin terealisasi dalam waktu dekat.
Negeri Beruang Merah itu, saat ini sedang melakukan penelitian dan pengembangan senjata modern. Dikutip dari RBTH Indonesia, Jumat (14/7/2017), berikut 4 senjata masa depan yang dikembangkan Rusia.

1. Senjata Radio-Elektronik


Senjata radio-elektronik mampu melumpuhkan perlengkapan musuh dengan ledakan energi yang besar dan kuat. Senjata seperti ini dapat menyerang sistem kendali pesawat dan pesawat tanpa awak (UAV), serta menetralisir senjata kendali presisi dengan getaran gelombang pendek yang kuat.

Menurut para pengembang senjata Rusia, senjata ini bukanlah fiksi ilmiah dan telah sukses diuji coba. Nyatanya, pada 2014, bomber Rusia Sukhoi Su-24 dengan senjata radio-elektronik melumpuhkan sementara kapal USS Donald Cook (DDG 75) milik AS ketika kapal itu berlayar terlalu dekat ke perbatasan Rusia di Laut Hitam.

Selain melumpuhkan jet tempur, tank, dan kapal, senjata ini dapat membuat para tentara musuh panik dan ketakutan. Hal ini tampaknya terjadi saat para pelaut di USS Donald Cook (DDG 75) tidak bisa berbuat apa-apa ketika kapal mereka dilumpuhkan.

2. Railgun


Railgun adalah peluncur proyektil elektromagnetik yang berpotensi menjadi salah satu senjata terkuat untuk perang di masa depan. Dengan bantuan dari medan gaya, railgun dapat meluncurkan peluru dengan kecepatan hingga tiga kilometer per detik. Angka itu dekat dengan kecepatan orbit (7,9 kilometer per detik), yang merupakan titik di mana prinsip fisika yang berbeda mengambil alih.

Di kecepatan tersebut, silinder plastik 15 gram dapat menembus lapisan aluminium dengan ketebalan beberapa sentimeter. Bahkan, tak ada lapisan baja tank yang mampu menahan serangan seperti itu.
Railgun saat ini sedang diuji coba di Rusia. Menurut para ilmuwan, tujuan utama uji coba adalah menciptakan generator terpadu bertenaga tinggi karena railgun membutuhkan banyak energi untuk bekerja secara efektif.

3. Senjata Laser


Teknologi laser di militer paling sering digunakan untuk mencari lokasi, melacak target, dan navigasi. Sekarang, penggunaannya untuk tempur hanya masalah waktu. Informasi mengenai penelitian modern terkait senjata laser di Rusia sangat dirahasiakan. Namun begitu, militer akan mengembangkan sistem laser yang dapat dipasang di kendaraan, pesawat, dan kapal.

Jet tempur A-60 dan MiG-35 akan dilengkapi dengan sistem laser untuk melumpuhkan sistem navigasi pesawat musuh. Namun begitu, laser seperti ini tidak akan sama dengan peledak seperti di film-film Star Wars, ujar pakar militer Dmitry Drozdenko kepada Radio Sputnik. Demi mendapatkan energi yang cukup untuk menghancurkan satu pesawat, dibutuhkan alat dan energi yang besar. Alat ini harus sangat besar bahkan ia tidak dapat dipasang di dalam pesawat, ujar sang pakar.

Penelitian dan pengembangan senjata laser tempur sudah ada di Uni Soviet sejak era Perang Dingin. Awalnya, pistol laser dirancang untuk para kosmonaut, namun militer tidak jadi mengadopsinya karena senjata ini dianggap tidak mampu menghasilkan kerusakan yang besar.

4. Senjata Akustik atau Sonik


Senjata seperti akustik atau sonik menghasilkan suara dan dapat membuat tentara musuh takut dan panik. Bahkan, organ tubuh manusia bisa rusak dan berujung pada kematian jika terpapar senjata tersebut.
Informasi terkait penelitian senjata itu masih dirahasiakan. Meski demikian, sejumlah kabar menyebut bahwa Rusia dan AS sedang berusaha mengembangkannya, yakni mendesain peluru akustik. Namun masalahnya, kekuatan gelombang akustik bisa hilang dan mengurangi dampak yang dihasilkan. Hal itu membuat peluru tersebut hanya bisa digunakan untuk jarak dekat.

Masalah lainnya, senjata sonik harus dapat menghasilkan sinar yang terfokus pada suara atau ultrasuara musuh. Jika sinar tersebut tidak diciptakan, maka senjata sonik bisa menyerang pasukan sendiri melalui persebaran sinar.

Saat ini, senjata sonik sering digunakan polisi Amerika saat terjadi protes, salah satunya adalah Alat Akustik Jarak Jauh (LRAD). Namun senjata ini tidak efektif untuk militer karena konsumsi energi yang tinggi dan hanya mampu menjangkau jarak dekat.

Meski demikian, Rusia akan tetap meneliti bidang ini sesuai doktrin militer negara yang diadopsi tahun 2010, yang menekankan penggunaan senjata sonik untuk perang di masa depan.


Share on Google Plus

About BiruSeru

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment