White Jewel, Strawberry Warna Putih Langka Dengan Harga Yang Cukup Mahal





Diyolhipsparkour.blogspot.com - Strawberry warna putih sudah bertahun-tahun jadi andalan pasar buah mewah Jepang. Diantara ragam varietas strawberry putih, White Jewel atau Shiroi Houseki jadi yang paling langka dan mahal.
Laporan Oddity Central (22/6) menyebut bahwa strawberry White Jewel dibuat empat tahun lalu oleh Yasuhito Teshima. Perkebunan miliknya di Prefektur Saga jadi satu-satunya di dunia yang memproduksi buah unik tersebut.

Teshima menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melakukan persilangan (cross-breeding) berbagai jenis strawberry dan menyempurnakan teknik pertumbuhannya. Sampai akhirnya berhasil memunculkan strawberry besar yang memiliki warna putih baik di bagian dalam maupun luar.


Salah satu rahasia menumbuhkan White Jewel adalah pengurangan paparan cahaya matahari. Ini bisa mengurangi kadar antosianin, senyawa kimia alami yang memberi warna pada buah dan sayuran. Meski begitu, Teshima mengatakan setelah uji coba tahunan, tekniknya masih jauh dari sempurna.
Hanya 10 persen dari strawberry yang berwarna putih dan cuma beberapa dari ini warnanya sangat pucat. Sisanya masih punya bercak kemerahan atau berwarna putih susu. Ketika sudah benar-benar berkembang, strawberry White Jewel tidak berubah jadi merah walau terkena sinar matahari langsung.


Teshima mengakui bahwa White Jewel harus bersaing dengan jenis strawberry putih lainnya di Jepang. Namun ia mengklaim bahwa strawberry miliknya jauh lebih besar dan putih dibanding jenis lain.
Tentunya buah yang langka dan sulit diproduksi memicu harga yang mahal. Strawberry White Jewel dijual per buah seharga $10 (Rp 133.000) atau dalam kemasan kecil seharga $40 (Rp 532.000).
Teshima mengatakan pada Great Big Story kalau rasa buahnya sangat enak dan memberi sedikit perasaan sedikit misterius. John Daub, seorang ekspatriat yang tinggal di Jepang, pernah mencoba White Jewel ketika mengunjungi perkebunan Teshima.

"Shiroi Houseki bearoma sangat manis. Kulitnya begitu lembut. Gigitan pertama terasa juicy dengan rasa awal seperti nanas segar – tapi hilang setelah beberapa detik. Ini semakin manis seperti permen. Tidak terlalu kuat. Beda dengan permen, rasa gula alami tidak bertahan di mulut dan meninggalkan aftertaste segar," jelas John Daub.

Daub menambahkan bahwa dalam budaya Jepang, buah langka dan mahal seperti White Jewel dibeli sebagai hadiah spesial. Bukan hanya sebagai camilan manis.



Share on Google Plus

About BiruSeru

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment