"Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum datang sepuluh
tanda-tanda: tanah longsor di belahan timur, tanah longsor di belahan barat,
dan tanah longsor di jazirah Arab, kabut, Dajjal, binatang melata, Ya'juj dan
Ma'juj, matahari terbit dari tempat ia terbenam, adanya api yang keluar dari
perut 'Aden yang paling jauh yang menghalau manusia, dan turunnya Isa putra
Maryam." (HR. Muslim)
Kiamat adalah hal yang sudah pasti
akan terjadi namun tidak tahu kapan. Dalam Al-Qur’an sendiri sudah dijelaskan
bagaimana proses terjadinya kiamat dan apa saja tanda -tandanya. Ada banyak
sekali ayat yang menjelaskan hari kiamat.
Apabila bintang bintang mulai berjatuhan, maksudnya adalah bahwa jika
bintang bintang yang ada di alam semesta ini saling bertabrakan sehingga alam
semesta sangant kacau balau. Dan matahari merupakan salah satu bintang besar
dan terdekat letaknya dengan bumi. Gaya gravitasi matahari mampu menahan semua
anggota tata surya dapat berputar sesuai orbitnya sehingga tidak saling
bertabrakan.bisa dibayangkan jika matahari sebagai bintang besar ini tidak
berfungsi dengan baik maka akan saling bertabrakan antara planet satu dengan
yang lainnya serta benda benda langin yang lainnya.
Dalam surat An-Naba’ ayat 6-7 dijelaskan bahwa
gunung-gunung yang ada di bumi ini adalah sebagai pasak bumi. Bisa dibayangkan,
apabila kita membangun tenda tanpa pasak, apa yang akan terjadi? Tentu tenda
itu tidaakan kokoh dan mudah sekali roboh. Begitupun bumi ini tidak akan stabil
dan kokoh tanpa gunung-gunung karena fungsi gunung di bumi ini sebagai
pasak. Nah, pada saat bintang-bintang berjatuhan dan bertabrakan, sudah
dipastikan bumi pun akan hancur. Gugung gunung juga akan dihancurkan. Tidak
sedikit ayat yang membicarakan tentang gunung saat berbicara tentang hari
kiamat seperti dalam surat Thaha 20 ayat 105 dan juga Al-Quran surat
An-Naba ayat 20.
Dalam surat al qiyamah ayat 7-9 dijelaskan bahwa matahari dan bulan
disatukan. Makna dari firman ini diartikan bahwa kelak matahari akan membesar
sehingga planet planet disekitannya menjadi sangat panas, termasuk bumi. Dan
lautan dibumi menjadi mendidih dan airnya menguap dan kemudian bisa saja
menjadi kering. Sehingga kehidupan akan punah.
Ketika bencana
apokaliptik atau 'kiamat', seperti perang nuklir salah satunya terjadi dan
mengakibatkan runtuhnya struktur masyarakat, maka berbagai infrastruktur serta
suprastruktur sosial-politik-ekonomi mungkin tak akan lagi berlaku.
Dan, jika
itu terjadi, salah satu aspek ekonomi yang tak lagi berlaku jika struktur
masyarakat mengalami keruntuhan akibat bencana penyebab kiamat terjadi adalah,
mata uang seperti yang kita kenal pada masa kini.
Uang kertas,
saham, giro, billet, kertas cek, deposito, dan berbagai padanan lain seperti
mata uang emas, akan kehilangan nilainya. Semua itu akan bersifat inheren,
karena infrastruktur serta suprastruktur yang menyokong stabilitas nilai
finansial tersebut yakni pemerintah dan perbankan-- tak lagi berfungsi dengan
semestinya, akibat bencana menyerupai kiamat.
Lantas, jika
itu terjadi, sistem mata uang seperti apa yang akan digunakan oleh peradaban
manusia pasca-apokaliptik?
Mungkin
saja, manusia kembali menerapkan sistem mata uang seperti masa pra-sejarah,
yakni dengan prinsip barter atau pertukaran menggunakan kulit dan bulu hewan.
Atau mungkin menempa sistem mata uang baru dari benda-benda multifungsi lain.
Dan, jika itu terjadi, salah satu aspek ekonomi yang tak lagi berlaku jika
struktur masyarakat mengalami keruntuhan akibat bencana penyebab kiamat terjadi
adalah, mata uang seperti yang kita kenal pada masa kini. Berikut adalah barang berharga dibanding emas jika kelak kiamat terjadi.
1. Lilin
Jika mata uang konvensional tak lagi berlaku di peradaban pasca-apokaliptik,
lilin lampu dapat digunakan sebagai solusi alternatif. Pertimbangan lilin lampu
dapat digunakan sebagai mata uang alternatif adalah karena mudah dibawa,
ringkas, tahan lama, dan bernilai.
Terlebih lagi, ketika peradaban pasca-apokaliptik tak memiliki infrastruktur
pembangkit listrik untuk menyalakan lampu, maka lilin dapat menjadi pencahayaan
alternatif.
Aspek ini semakin menguatkan pertimbangan intrinsik lilin lampu sebagai
subtitusi mata uang konvensional.
2. Anak-anak
Meski bernuansa kejam serupa perbudakan manusia, namun, sejak dulu --dan
hingga kini-- anak-anak kerap dijadikan objek barter berharga oleh orang
dewasa.
Para dewasa memanfaatkan anak-anak untuk keperluan beragam, seperti tenaga
kerja (seperti di kawasan Asia), militan (seperti di kawasan Afrika dan Timur
Tengah), hingga diobjektifikasi secara seksual lewat prostitusi anak.
Brutal memang, dan nampaknya, di masyarakat pasca-apokaliptik, anak-anak
mungkin saja dapat berstatus sebagai mata uang alternatif oleh orang dewasa.
3. Buku
Ketika media penyimpanan dan sumber ilmu pengetahuan elektronik, seperti
komputer atau server internet, mengalami kelumpuhan akibat kerusakan
infrastruktur yang disebabkan oleh peristiwa apokaliptik, maka manusia mungkin
akan kembali beralih ke buku.
Buku dan perpustakaan, meski kini bernilai remeh, mungkin akan mengalami
peningkatan intrinsik di peradaban pasca-apokaliptik.
Apalagi, sejumlah buku ilmu pengetahuan dan klasik, yang mampu menyediakan
segudang informasi berharga bagi manusia di peradaban pasca-apokaliptik,
seperti cara bercocok-tanam atau beternak hewan.
4. Pisau
Pisau memiliki kegunaan yang beragam. Dan, seperti benda lain yang
multifungsi, pisau dapat dijadikan mata uang alternatif.
Benda tajam itu dapat digunakan untuk mencacah bahan makanan, membantu
manusia untuk memotong dalam sebuah proses produksi, atau sebagai alat berburu.
Bahkan, pisau juga dapat digunakan sebagai alat mekanisme pertahanan diri.
Tak hanya itu, pisau hanya membutuhkan perawatan yang sederhana, membuatnya
dapat diandalkan untuk segala keperluan.
5. Benih
Ketika dunia moderen telah membiasakan diri pada makanan proses instan dan
olahan cepat saji, benih tumbuhan dan makanan organik nampak kehilangan pamor.
Namun, ketika pabrik dan industi makanan olahan cepat saji tak lagi berdiri,
benih dan makanan organik mungkin mengalami peningkatan intrinsik. Apalagi,
benih-benih tersebut dapat diolah untuk pasokan makanan jangka panjang serta
untuk perkebunan.
6. Garam
Garam, secara harafiah, merupakan mata uang asli peradaban manusia di masa
kuno. Dan diprediksi dapat pula digunakan untuk peradaban manusia
pasca-apokaliptik.
Tak hanya itu, garam dapat memiliki fungsi yang beragam, mulai dari bumbu
masakan hingga bahan pengawet. Dan, seperti benda lain yang multifungsi, garam
dapat dijadikan mata uang alternatif.
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 comments:
Post a Comment